Sulawesinetwork.com – Pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang menyentil Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam sebuah acara pengukuhan Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) pada 14 Juli 2025, langsung memicu reaksi keras.
Cak Imin sempat berujar, “Kalau ada yang tak tumbuh dari bawah pasti bukan PMII, pasti itu HMI.”
Pernyataan tersebut tak hanya viral, tapi juga dijawab telak oleh mantan Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015, Arief Rosyid Hasan.
Melalui sebuah respons tertulis, Arief Rosyid tak ragu menyebut ucapan Cak Imin sebagai "ahistoris, simplistik, dan menyesatkan."
Arief Rosyid menjelaskan bahwa HMI, sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, lahir pada 5 Februari 1947. Kelahirannya justru di tengah kancah perjuangan kemerdekaan, bukan dari lorong kekuasaan.
"HMI tumbuh bukan dari elit kekuasaan, tetapi dari semangat keumatan dan kebangsaan yang mengakar kuat di tengah masyarakat," tegas Arief.
Ia menambahkan, HMI lahir dari kalangan mahasiswa yang secara langsung merasakan getirnya tantangan sosial dan nasional di masa penjajahan dan revolusi.
Arief juga menekankan bahwa HMI berdiri di kampus, bukan di ruang istana. Sejarah mencatat, HMI adalah inisiator pemikiran kritis dan pilar penting dalam dinamika kebangsaan sejak Indonesia baru berdiri.
"Jutaan kader HMI lahir dari kampus daerah, pesantren, dan keluarga sederhana yang justru menjadikan HMI sebagai kendaraan perjuangan untuk naik kelas melalui ilmu, iman, dan amal," pungkasnya.
Baca Juga: Pahitnya Penyesalan Isa Bajaj: Tinggalkan Jakarta demi Ibu, Kini Menyesal Tak Lebih Cepat Berbakti!
Meskipun disampaikan dalam forum internal, Arief Rosyid mengingatkan bahwa Cak Imin adalah seorang tokoh publik dan saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Oleh karena itu, menurut Arief, setiap pernyataan haruslah disampaikan dengan sangat hati-hati.