Danantara, Chandra Asri, dan INA Kolaborasi Bangun Pabrik Kimia Rp13 Triliun, Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%

photo author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 07:00 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto saat hadiri acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin 28 April 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto saat hadiri acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin 28 April 2025.

Dari sisi INA, CEO INA, Ridha Wirakusumah, menyoroti kolaborasi ini sebagai cerminan komitmen bersama dalam memperkuat fondasi industri nasional.

"Dengan menggabungkan kekuatan investor institusional dan pelaku industri, kami membangun pondasi pertumbuhan industri yang skalabel, sekaligus memperkuat daya saing dan ketahanan Indonesia di panggung global," tegasnya.

Tak heran, proyek ini telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Dampak ekonominya pun diproyeksikan sangat signifikan.

Baca Juga: Iran Tegas Akan Terus Beri Perlawanan Selama Agresi Israel Berlanjut

Pabrik ini diharapkan mampu menghasilkan devisa hingga Rp5 triliun per tahun dari ekspor ethylene dichloride, serta menghemat impor soda kaustik hingga Rp4,9 triliun per tahun.

Ini adalah angka-angka yang akan memberikan dorongan besar bagi neraca perdagangan Indonesia.

Visi Jangka Panjang dan Reaksi Pasar

Proyek ini tidak berhenti sampai di sini. Tahap kedua direncanakan untuk memperluas kapasitas produksi klor alkali dan meningkatkan produk turunan berbasis klorin.

Baca Juga: Cetak SDM Produktif, Lapas Bulukumba Gelar Pelatihan Las dan Meubelair untuk WBP

Saat ini, studi kelayakan tengah dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan produk-produk hilir tersebut, menunjukkan visi jangka panjang untuk ekosistem industri kimia yang terintegrasi.

Direktur Utama Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa proyek ini menjadi langkah krusial untuk mendukung ketahanan industri nasional dan menarik kepercayaan investor terhadap prospek industri kimia di Indonesia.

"Melalui kerja sama ini, kami membangun pondasi kokoh untuk pengembangan industri berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Baca Juga: Permasalahan Pasar Sentral Bulukumba Mencuat: Komisi II DPRD Gelar RDP, Pedagang dan Mahasiswa Bersuara

Antusiasme pasar juga terlihat jelas. Saham emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), terpantau menguat setelah penandatanganan MoU ini.

Berdasarkan pantauan NKRI24JAM, saham TPIA naik 3,28% ke Rp10.225 pada Selasa (17/6/2025), mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek cerah proyek ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X