Mereka menjelaskan bahwa penamaan kapal dilakukan atas dasar pertimbangan internal perseroan dan tidak merujuk pada tokoh publik manapun.
Area operasional kapal-kapal tersebut juga berada di sekitar Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, bukan di wilayah penambangan nikel yang sedang menjadi perbincangan.
Dengan penjelasan langsung dari Presiden Jokowi dan klarifikasi dari pihak pemilik kapal, diharapkan isu ini tidak lagi menjadi bola panas yang bergulir liar di media sosial.(*)