Sulawesinetwork.com - Sejumlah alis terangkat, bisik-bisik keraguan merebak, dan bahkan kecurigaan mulai menyeruak terhadap Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Sebuah gagasan ambisius yang digadang-gadang akan membentuk 80.000 koperasi desa di seluruh pelosok Indonesia.
Namun, di tengah gemuruh optimisme, muncul pertanyaan krusial: benarkah ini terobosan sejarah, ataukah berpotensi menjadi "lubang hitam" baru?
Baca Juga: Fokus Lawan Kanker, Vidi Aldiano Bicara Soal Polemik 'Nuansa Bening': Berharap Ada Titik Temu
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dengan lantang menyebut pembentukan Kopdes Merah Putih sebagai sejarah baru dunia.
"Satu negara membangun 80 ribu koperasi desa," tegasnya bangga. Namun, ia tak menampik adanya tiga musuh utama yang membayangi program raksasa ini: rasa takut, keragu-raguan, dan yang paling parah, kecurigaan.
"Orang dasarnya takut dulu, oh ini Kopdes jalan nggak, terus curiga dulu, iya kan. Terus akhirnya apa? Ragu-ragu, ini mau jalan nggak," ujar Budi Arie dalam diskusi di Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: BSU 2025 Cair Juni! Siap-Siap Cek Status Penerima dan Pastikan Kamu Termasuk
Nekat atau Visioner? Keberanian di Atas Pengalaman
Di tengah banyaknya skeptisisme, Budi Arie mengakui bahwa ia sendiri belum memiliki banyak pengalaman dalam membangun koperasi sebesar ini.
Namun, baginya, keberanian adalah kunci utama. "Kalau nunggu semua SDM siap, nggak akan siap," katanya.
Baca Juga: Harga dan Ketersediaan Nokia X700 5G di Indonesia: Siap Jadi Pesaing Kuat!
"Saya juga nggak punya pengalaman bikin 80 ribu Kopdes Merah Putih. Siapa saya tanya, seluruh dunia cek, ada nggak yang punya pengalaman negara bisa membentuk 80 ribu koperasi? Nggak ada," tantangnya.
Keyakinan sang Menteri tak tergoyahkan. Ia memastikan program ini akan membuahkan hasil yang jelas, mulai dari menekan angka pengangguran hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.