Sulawesinetwork.com – Kabar tak sedap mengenai potensi pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50% untuk tahun 2026 tengah beredar, memicu kekhawatiran di kalangan calon jemaah.
Isu ini disebut-sebut muncul karena dugaan "kinerja agak buruk" Kementerian Agama (Kemenag) selama operasional haji 2025. Namun, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar langsung pasang badan, meminta publik untuk tidak menyebarkan narasi yang bisa menimbulkan keresahan.
Menag Nasaruddin dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak pernah mendengar atau terlibat dalam pembahasan terkait pemotongan kuota haji.
Baca Juga: Lonjakan COVID-19: IFG Ingatkan Pentingnya Asuransi Kesehatan dan Gaya Hidup Sehat
"Saya tidak pernah mendengarkan isu itu, beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu," ujarnya di Madinah, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag pada Jumat, 13 Juni 2025.
Pernyataan ini sekaligus menepis spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat.
Meski mengakui adanya beberapa kekurangan dalam kinerja Kemenag selama operasional haji 2025, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa hal tersebut adalah lumrah dan tidak mengurangi kualitas hubungan baik antara Indonesia dan pemerintah Arab Saudi.
Baca Juga: IFG dan Perpusnas RI: Bersinergi Membangun Generasi Literat untuk Indonesia Emas 2045
"Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik, memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna," tambahnya.
Menag meminta masyarakat untuk bersikap jujur dalam melihat kenyataan di lapangan.
"Mari kita jujur melihat kenyataan, jangan membuat masyarakat resah karena di sini semua berjalan lancar, tidak ada sesuatu yang genting, tidak ada kiamat di dalam kiamat," tegasnya.
Di tengah isu yang beredar, Menag Nasaruddin juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas haji yang telah bekerja keras melayani jemaah secara maksimal, bahkan di tengah cuaca ekstrem Makkah.
"Lihat sendiri jemaah kita, lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas," ucapnya bangga.