Waspada Suhu Ekstrem di Arafah: Dirjen PHU Imbau Jemaah Haji Tetap di Tenda

photo author
- Selasa, 27 Mei 2025 | 09:45 WIB
Ilustrasi: Umat Islam memanjatkan doa menjelang wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan jamaah haji dari berbagai negara berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan rukun haji pada prosesi puncak ibadah haji 1445 H.  (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi: Umat Islam memanjatkan doa menjelang wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan jamaah haji dari berbagai negara berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan rukun haji pada prosesi puncak ibadah haji 1445 H. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sulawesinetwork.com - Menjelang puncak ibadah haji, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama kembali mengeluarkan imbauan serius kepada jemaah calon haji Indonesia.

Prediksi cuaca ekstrem dengan suhu mencapai 50 derajat Celcius saat wukuf di Arafah pada 5 Juni 2025 mendatang menjadi perhatian utama.

Dirjen PHU, Hilman Latief, di Makkah, Selasa (27/5), mengungkapkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab telah memperingatkan suhu puncak haji akan sangat tinggi, bahkan melebihi hari ini.

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Pemerintah Klaim 95 Persen Jemaah Indonesia di Tanah Suci Sudah Terima Kartu Nusuk

"Jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus, karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya,” tegas Hilman.

Untuk mengantisipasi cuaca panas ekstrem ini, pemerintah telah menyediakan fasilitas memadai di tenda-tenda Arafah, meliputi kasur, bantal, selimut, dan pendingin ruangan.

Dengan fasilitas tersebut, jemaah diharapkan dapat beribadah seperti berzikir atau tadarus Al-Quran dengan nyaman di dalam tenda.

Baca Juga: Jumlah Sultan RI di Forbes 2025 Tembus 33, Ini Posisi Indonesia di Asia Tenggara

Sebelumnya, imbauan untuk mengurangi aktivitas fisik juga telah disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Akhmad Fauzin.

Pada 22 Mei lalu, Fauzin menekankan agar jemaah tidak memaksakan diri untuk umrah sunah berulang atau ziarah ke luar kota yang dapat menguras tenaga.

"Simpan energi untuk wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah lainnya yang lebih utama," ujarnya.

Penting bagi jemaah untuk memprioritaskan kesehatan dan kebugaran fisik demi kelancaran ibadah haji. Oleh karena itu, tidak perlu memaksakan diri untuk selalu salat di Masjidil Haram.

"Yang penting ibadah tetap jalan, fisik tetap bugar," pungkas Fauzin.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X