Geger Bogor! Ratusan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Uji Lab Ungkap Biang Keladinya: E. coli dan Salmonella!

photo author
- Selasa, 13 Mei 2025 | 15:29 WIB
Program MBG akibatkan siswa keracunan (Foto: unsplash)
Program MBG akibatkan siswa keracunan (Foto: unsplash)

Sulawesinetwork.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan negatif.

Kali ini, ratusan siswa di Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi korban keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Jumlah korban terus bertambah, hingga Sabtu (10/5/2025) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat total 214 siswa mengalami gejala keracunan, meningkat dari laporan awal sebanyak 210 kasus.

Baca Juga: Terobosan! Kemenkes Gandeng AS Kembangkan AI Canggih untuk Perangi Kanker, Biaya Pengobatan Bisa Dipangkas!

Kabar buruknya, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG telah keluar dan menunjukkan fakta yang mencengangkan.

Bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella terdeteksi sebagai penyebab utama keracunan massal ini.

Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, dengan nada prihatin membenarkan temuan tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Sebelum Dinner Bodong, Aldy Maldini Juga Diduga Tipu Fans di Fan Meeting Virtual 2021!

"Saya menerima laporan hasil uji lab dari Labkesda. Hasilnya memang menunjukkan beberapa bahan makanan mengandung bakteri E. coli dan Salmonella," ungkap Dedie kepada awak media di Rumah Dinas Wali Kota Bogor pada Senin (12/5/2025).

Lebih spesifik, Dedie memaparkan bahwa bakteri berbahaya tersebut ditemukan pada dua menu MBG yang disajikan.

"Bakteri ini muncul dari ceplok telor yang dipakai bumbu barbeque, yang kedua dari tumis toge dan tahu yang terindikasi mengandung Salmonella," jelasnya.

Baca Juga: Janji Dinner Menguap, Donasi Misterius Mencuat: Badai Kritik Terjang Aldy Maldini!

Pihak berwenang juga melakukan uji laboratorium terhadap sampel air yang dikonsumsi para siswa serta pemeriksaan mendalam terhadap reaksi tubuh para korban untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kasus keracunan ini.

"Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa, yang harus kita periksa lebih mendalam," imbuh Dedie.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X