Sebagian besar tampak sepakat dengan pandangannya, mempertanyakan kompetensi dan rekam jejak Abu Janda untuk menduduki posisi penting di salah satu anak perusahaan BUMN terbesar di Indonesia.
Sementara itu, sebagian kecil lainnya mencoba melihat isu ini dari sudut pandang yang berbeda.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak Kementerian BUMN terkait isu ini.
Namun, bantahan tegas dari JMTO setidaknya memberikan kejelasan bahwa untuk saat ini, kabar pengangkatan Abu Janda sebagai komisaris tidaklah benar.
Kendati demikian, polemik yang ditimbulkan oleh isu ini menunjukkan betapa sensitifnya publik terhadap pengangkatan tokoh-tokoh kontroversial dalam jajaran BUMN.(*)