Sulawesinetwork.com - Bencana alam dahsyat melanda Kabupaten Bogor, merenggut 8 jembatan penghubung dan memicu kepanikan warga.
Di tengah situasi darurat, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, justru menyoroti akar permasalahan yang lebih dalam yaitu alih fungsi lahan di kawasan Puncak.
Puncak, Dulu Hijau Kini Beton
Baca Juga: 5 Tablet Kerja Terbaik 3 Jutaan 2025 untuk Produktivitas Maksimal
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhendi, melaporkan 8 jembatan putus akibat banjir bandang dari Kali Ciliwung, 6 di antaranya berada di Puncak.
Namun, bagi Dedi Mulyadi, ini bukan sekadar bencana alam biasa. "Ini adalah alarm keras bagi kita semua," tegas Dedi.
Alih Fungsi Lahan, Biang Kerok Bencana
Baca Juga: Jakarta Diterjang Banjir, Ribuan Warga Mengungsi di 11 Titik Pengungsian!
Dedi Mulyadi menuding alih fungsi lahan yang masif sebagai penyebab utama bencana.
Wilayah yang seharusnya menjadi daerah resapan air dan hutan, kini berubah menjadi kawasan industri dan komersial.
"Puncak sudah kehilangan fungsinya sebagai paru-paru Jawa Barat," geram Dedi.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2025 Makin Hemat! Tiket Pesawat Domestik Turun Hingga 14 Persen, Catat Tanggalnya
PTPN Disorot, Ekosistem Terancam
Penyewaan lahan oleh PTPN untuk kepentingan bisnis juga tak luput dari sorotan Dedi. Ia menilai hal ini mengganggu keseimbangan ekosistem di Puncak.