Sulawesinetwork.com - Kabar duka menyelimuti kawasan Puncak Bogor! Banjir bandang yang menerjang pada Minggu malam, 2 Maret 2025, sekitar pukul 20.30 WIB, telah menyebabkan seorang warga Desa Citeko hilang terseret arus.
Bencana ini menjadi pukulan telak bagi warga yang tengah berjuang melawan cuaca ekstrem.
Hujan Deras Picu Bencana Hidrometeorologi di 28 Desa!
Baca Juga: Tragedi di Puncak Cartensz: Dua Pendaki Meninggal, Fiersa Besari Selamat dalam Ekspedisi Maut
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut telah memicu bencana hidrometeorologi di 28 desa yang tersebar di 16 kecamatan.
Bencana yang terjadi meliputi tanah longsor, banjir, dan angin kencang.
"Bencana alam hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, orang hanyut, dan angin kencang," ungkap Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, dengan nada prihatin.
Baca Juga: Tips Tidur Cukup Selama Ramadan: Istirahat Berkualitas Agar Puasa Optimal
Asep Mulyana, Warga Citeko, Hilang Terseret Arus!
Di tengah upaya penanggulangan bencana, kabar duka datang dari Desa Citeko, Kecamatan Cisarua. Seorang warga bernama Asep Mulyana (59) dilaporkan hilang terseret arus banjir.
"Terkait orang hanyut, kita masih pencarian dan minta keterangan saksi-saksi untuk memastikan titiknya. Yang orang hanyut TKP di Desa Citeko," jelas Andi, Anggota BPBD Kabupaten Bogor, di lokasi kejadian.
Baca Juga: Perempuan Sedang Haid? Lakukan Amalan Ini Agar Tetap Dapat Berkah Ramadan
BPBD Bergerak Cepat, Upaya Pencarian Terus Dilakukan!
BPBD Kabupaten Bogor telah mengambil langkah-langkah cepat untuk menangani bencana ini. Pengamanan lokasi bencana, persiapan peralatan dan logistik, pembersihan pohon tumbang, evakuasi warga terdampak banjir, dan koordinasi dengan aparat setempat menjadi fokus utama.