Sulawesinetwork.com - Cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakibatkan sedikitnya 10 daerah diterjang banjir dan longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amran Azis mengatakan hujan deras membuat debit air di sejumlah daerah meningkat.
Kondisi itu pun memicu terjadinya banjir hingga tanah longsor di sejumlah daerah seperti Barru, Jeneponto, Maros dan beberapa daerah lainnya.
Baca Juga: Hamish Daud Bantah Dituding CEO Gadungan dan Tak Bayar Gaji Karyawan
"Yang terpantau ini sementara Barru, ada juga di Soppeng, Parepare, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pinrang, Sinjai, itu sudah terpantau debit air semakin besar," kata Amran dilansir, Minggu, 22 Desember 2024.
Dari 10 daerah terdampak, Amran menyebut Barru dan Makassar mengalami dampak yang cukup parah. Dia menyebut kedua daerah ini hampir terjadi banjir di seluruh wilayahnya saat memasuki puncaknya
"Makassar, Barru (terparah). Makassar ini hampir semua titik di kecamatan terjadi banjir. Barru itu rata-rata sudah di atas permukaan, sudah meluap sampai ke jalan," terangnya.
Baca Juga: Apa Itu AI Meta? Fitur Canggih yang Digandrungi hingga Beri Keuntungan Buat Content Creator!
Amran menjelaskan banjir terjadi karena debit air yang meningkat. Kemudian ditambah dengan pasang air laut sehingga membuat volume air semakin besar.
"Ini murni cuaca. Debit air sangat besar dan laut juga pasang. Barru ini selalu dari tahun ke tahun selalu akses jalan tertutup kalau musimnya sudah masuk. Karena dia sangat rentan sekali dengan risiko bencana karena pas dekat laut," paparnya.
Lebih lanjut, Amran mengatakan potensi bencana masih akan terjadi hampir di seluruh wilayah Sulsel. Sebab berdasarkan peringatan dini BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga 22 Desember nanti.
Baca Juga: Polda Sulsel Lakukan Rotasi, Kasat Intel Bantaeng Pindah Bulukumba
"Kemungkinan sebentar sore ini masih akan berlanjut lagi. Diperkirakan masih banyak daerah-daerah yang akan terisolir lagi. Prediksi BMKG ini masih terjadi terus menerus hujan. Ini kan diperkirakan sampai tanggal 22 Desember," ujarnya.
Amran pun mengimbau seluruh masyarakat di daerah terdampak bencana untuk waspada dan mawas diri. Dia meminta masyarakat untuk melakukan evakuasi mandiri jika sudah ada tanda-tanda terjadinya bencana.