98 Barang Bukti Kasus Uang Palsu UIN Alauddin, Ada Mata Uang Korea-Vietnam

photo author
- Kamis, 19 Desember 2024 | 13:09 WIB
ILUSTRASI Barang bukti uang palsu sebanyak 98 disita Polres Gowa. (dok. Istimewa/Polres Gowa)
ILUSTRASI Barang bukti uang palsu sebanyak 98 disita Polres Gowa. (dok. Istimewa/Polres Gowa)

Sulawesinetwork.com - Penyidik Polres Gowa telah mengumpulkan 98 barang bukti kasus sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Dari 98 barang bukti itu ditemukan ratusan lembar mata uang Korea Selatan (KRW) 1 lembar sebesar 5.000 dan mata uang Vietnam (VND) 111 lembar sebanyak 500 Dong.

98 barang bukti yang berhasil disita berasal dari 17 tersangka yang telah ditetapkan penyidik Polres Gowa.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H Muh Tonang Meninggal Dunia

Selain mata uang luar negeri, polisi juga mengamankan mata uang rupiah dengan tahun emisi yang berbeda-beda.

"Ada mata uang Korea 1 lembar, ada mata uang Vietnam sebanyak 111 lembar," ujar Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisiono saat konferensi pers kasus sindikat uang palsu di Mapolres Gowa, Kamis, 19 Desember 2024.

"Mata uang rupiah emisi 2016 sebanyak 4.554 lembar, yaitu pecahan Rp 100 ribu, kemudian mata uang (rupiah) emisi 99 sebanyak 6 lembar Rp 100 ribu," kata Yudhiawan.

Baca Juga: Polres Bulukumba Tangkap Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan, Dikejar Hingga Barru

"Kemudian ada 234 lembar ini pecahan Rp 100 ribu dan belum terpotong, jadi ada yang bentuk lembaran nanti dipotong-potong," sambungnya.

Selain itu, polisi juga menyita barang bukti mesin yang digunakan untuk mencetak mata uang palsu.

"Khusus mesin cetaknya dibelinya di Surabaya, tapi barang dari China, nilainya Rp 600 juta harganya," katanya.

Baca Juga: Reses di Maros, Andi Muzakkir Aqil Pastikan Pendampingan Hukum dan Ingatkan Bahaya Judol-Narkoba

Barang bukti seperti surat berharga negera (SBN) dan sertifikat deposit Bank Indonesia (BI) dengan nilai triliunan rupiah.

"Ada satu lembar kertas foto kopi sertifikat of deposit BI nilainya Rp 45 triliun. Juga ada kertas surat berharga negara (SBN) senilai Rp 700 triliun," kata Yudhiawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X