Bahlil juga sempat mengaku pihaknya telah mengusulkan proyek fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak atau BBM storage dan kilang minyak (refinery) kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ketahanan energi.
"Dalam hilirisasi, proyek yang akan kami dorong untuk kami laporkan kepada Pak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya," tegas Bahlil dalam kesempatan yang sama.
Bahlil menjelaskan, kapasitas penyimpanan BBM Indonesia kini hanya bisa memenuhi kebutuhan hingga 21 hari sehingga perlu penambahan agar penyimpanan bisa menyentuh 30 hari.
Mengenai usulan proyek kilang minyak atau refinery dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah agar hasil minyak mentah di dalam negeri tidak diekspor untuk diolah di luar negeri.
Bahlil berharap agar kilang minyak di dalam negeri dapat mengolah minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri.
Baca Juga: Prabowo Soal Hubungan dengan SBY dan Jokowi: Saya Minta Masukan dari yang Berpengalaman
"Impor kita ini kan terhadap minyak banyak sekali, maka kami mendorong untuk membangun refinery," sebut Bahlil.
"Tujuannya apa? Agar kita mempunyai cadangan dan minyaknya langsung dari kita. Ini butuh investasi besar," tandasnya. (*)