Judha menjelaskan setelah otoritas Malaysia menyelesaikan proses identifikasi, jenazah langsung diserahterimakan kepada pihak KBRI pada Senin, 10 Februari 2025.
Pihak KBRI kemudian melanjutkan proses pemulasaraan dan pemulangan ke Indonesia.
Identifikasi identitas dengan rekam biometrik
Baca Juga: Kembali Ungkit Korupsi di Pidato Terbaru, Presiden Prabowo: Mbok Ya Sadar, Kembaliin Uang Rakyat
Judha mengakui memang ada kesulitan dalam prosesnya sehingga dalam identifikasi identitas korban ini bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau KP2MI.
“Penelusuran biometrik serta kerjasama dengan KP2MI untuk melacak keluarga, Kemenlu berhasil memverifikasi identitas Almarhum,” ujar Judha.
Karena tidak ada dokumen tentang identitasnya, Judha sempat mengatakan jika korban meninggal terbaru saat itu belum bisa diidentifikasi secara langsung.
Baca Juga: Siap-Siap! Pemerintah Bakal Siapkan Internet 100 Mbps Dengan Harga Rp100 Ribu, Simak Ulasannya
Satu WNI lainnya yang sebelumnya juga dirawat di Rumah Sakit Idris Shah Serdang juga tak mengetahui identitas Almarhum.
“Sesama WNI yang dirawat di RS Idris Shah Serdang juga tidak mengenal detil data Almarhum,” ungkap Judha pada Selasa, 4 Februari 2025.
“KBRI Kuala Lumpur terus mengupayakan proses identifikasi antara lain melalui rekam biometrik,” imbuhnya.
Baca Juga: Geledah Kantor ESDM, Apa Yang Terungkap dari Kasus Dugaan Korupsi Pertamina?
Info 5 WNI korban penembakan dan 1 WNI yang ditahan
Dari hasil penyidikan aparat, 5 WNI tersebut adalah Pekerja Migran Indonesia atau PMI yang menggunakan jalur ilegal.
Korban meninggal dunia pertama dengan inisial B dinyatakan sudah dimakamkan di kampung halamannya di Riau.