Sulawesinetwork.com - Memasuki tahun 2025, umat Islam di seluruh dunia mulai bersiap menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah. Berdasarkan kalender hijriah, awal tahun ini bertepatan dengan bulan Rajab 1446 H.
Setelah Rajab, umat Islam akan melalui bulan Sya’ban sebelum akhirnya memasuki Ramadhan. Kapan tepatnya awal Puasa Ramadhan 2025 dimulai?
Organisasi keagamaan Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H atau awal Puasa Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Baca Juga: Raffi Ahmad Gunakan Mobil Dinas Pelat RI 36? Netizen Soroti Fasilitas Mewah Utusan Presiden
Penetapan ini dilakukan menggunakan metode Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang diterapkan Muhammadiyah sejak Muktamar Kalender Islam Global di Turki tahun 2016.
Selain itu, Muhammadiyah juga telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Penetapan ini senada dengan perkiraan kalender hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Oktober 2024.
Baca Juga: Benarkah Indonesia Menjadi Penyebab Harga Beras Dunia Turun, Begini Penjelasannya
Menurut Kemenag, awal Ramadhan 1446 H juga diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025. Namun, untuk keputusan resmi, pemerintah Indonesia akan melakukan sidang isbat jelang Ramadhan, dengan melibatkan berbagai ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan instansi terkait.
Tidak hanya jadwal puasa, pemerintah juga telah menetapkan tanggal merah dan cuti bersama untuk tahun 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.
Total ada 27 hari libur yang terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama. Untuk Idul Fitri, pemerintah menetapkan libur nasional pada 31 Maret dan 1 April 2025, disertai cuti bersama pada 2, 3, 4, dan 7 April 2025.
Baca Juga: Heboh! Kepala Dinas Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga, Akui Perbuatan dan Sampaikan Permohonan Maaf
Penggunaan KHGT oleh Muhammadiyah memiliki tujuan besar, yaitu menyatukan kalender Islam secara global dengan prinsip “satu hari, satu tanggal” di seluruh dunia.
Langkah ini diambil demi menghilangkan perbedaan dalam penentuan awal bulan hijriah yang kerap terjadi.