Sulawesinetwork.com - Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq Al-Kindi, seorang filsuf Muslim dari abad ke-9, adalah sosok yang membawa perubahan besar dalam dunia intelektual Islam.
Lahir dari keluarga bangsawan, Al-Kindi tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki keberanian untuk berpikir terbuka, menjembatani pemikiran filsafat Yunani dengan nilai-nilai Islam.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf Muslim pertama yang menerjemahkan dan menyesuaikan karya-karya filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plotinos ke dalam bahasa Arab.
Baca Juga: Pansus DPRD Bulukumba Kebut Pembahasan RPJMD 2025-2029
Salah satu gagasan utamanya adalah pembagian jiwa manusia menjadi tiga kekuatan: nafsu, amarah, dan akal. Dalam pandangannya, akal harus menjadi pengendali utama agar manusia tidak jatuh pada nafsu dan amarah.
Salah satu kutipan Al-Kindi yang paling terkenal adalah: "Setiap keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan."
Baca Juga: Bupati Sinjai Pimpin Monev PAD, Optimistis Target Tercapai
Kutipan diatas menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan. Kejayaan bukanlah warisan atau keberuntungan semata, melainkan buah dari kerja keras dan keikhlasan hati.
Meskipun hidup lebih dari seribu tahun yang lalu, pemikiran Al-Kindi tentang kerja keras dan ketekunan tetap relevan hingga kini.
Kisahnya mengajarkan kita untuk tidak menunggu kesuksesan datang, melainkan berjuang dan menciptakannya melalui usaha yang sungguh-sungguh. (*)