Sulawesinetwork.com - Sebuah riset terbaru dari Stanford University dan Nanyang Technological University menemukan bahwa proses penuaan tidak selalu berlangsung perlahan, melainkan bisa terjadi dalam lonjakan atau "spike" pada usia tertentu.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Aging ini menunjukkan bahwa perubahan seperti munculnya keriput atau sendi yang kaku bisa terjadi secara tiba-tiba.
Penelitian terhadap 108 orang berusia 25–75 tahun ini menemukan dua puncak percepatan penuaan, yaitu pada usia pertengahan 40-an dan awal 60-an.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Soroti Film Animasi Merah Putih: One For All
Pada puncak pertama, terjadi perubahan pada kesehatan jantung dan metabolisme. Sedangkan pada puncak kedua, perubahan besar terjadi pada fungsi ginjal, metabolisme karbohidrat, dan sistem imun.
Cara Memperlambat Proses Penuaan
Dermatologis terkemuka, Dr. Shereene Idriss, menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi tanda-tanda penuaan berdasarkan usia:
Baca Juga: Pengacara Roy Suryo Cs Ajukan Penundaan Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
- Akhir 20-an: Produksi kolagen mulai menurun. Disarankan menggunakan retinoid atau vitamin A topikal untuk merangsang produksi kolagen.
- Akhir 30-an: Kulit wajah mulai kendur. Disarankan melakukan terapi PRF atau PRP untuk memperkuat jaringan kulit, serta penggunaan filler atau perawatan ultrasound.
- 40-an ke atas: Masalah seperti kelopak mata turun dan bibir menipis mulai terlihat.
- 60-an ke atas: Perawatan ringan tidak lagi efektif. Idriss menyarankan prosedur yang melibatkan pengangkatan kulit berlebih, seperti platysmaplasty.
Baca Juga: Liu Jingkang, Miliarder Pemilik Insta360 yang Cetak Rekor IPO
Selain perawatan, Dr. Idriss juga menekankan pentingnya menjaga pola makan sehat dan menghindari perubahan berat badan yang drastis untuk menua dengan baik, baik secara fisik maupun mental. (*)
