Sulawesinetwork.com - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memanas setelah Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Iran sejak Jumat (13/6/2025).
Tindakan militer ini langsung memicu kecaman keras dari Korea Utara dan Rusia yang memperingatkan potensi pecahnya perang besar jika situasi terus dibiarkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebutkan bahwa negaranya sangat prihatin terhadap aksi militer Israel dan mengecam keras serangan tersebut.
“Republik Demokratik Rakyat Korea menyampaikan keprihatinan serius atas serangan militer Israel dan mengecamnya dengan tegas,” ujar jubir Kemlu Korut seperti dikutip kantor berita KCNA.
Lebih lanjut, Pyongyang menuduh Israel telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan melalui pembunuhan warga sipil di Iran dan Palestina sejak Oktober 2023.
Serangan Israel disebut sebagai bentuk terorisme negara yang mengancam kestabilan global.
Baca Juga: Geger! Pria Bertato Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai
Korea Utara juga memperingatkan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, agar tidak memperkeruh situasi.
“Tindakan ilegal berupa terorisme yang disponsori negara oleh Israel telah meningkatkan risiko pecahnya perang besar-besaran baru di kawasan Timur Tengah,” tegas Korea Utara.
Senada dengan itu, Rusia juga angkat bicara. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menegaskan bahwa intervensi langsung dari Amerika Serikat terhadap konflik ini bisa memicu kekacauan total.
“Ini akan menjadi langkah yang secara radikal akan mengacaukan seluruh situasi,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dikutip Interfax.
Rusia dan AS diketahui sedang melakukan kontak diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.