Sulawesinetwork.com - Konflik yang memanas antara Iran dan Israel memberikan dampak langsung bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik.
Salah satunya adalah Ali Murtado, seorang mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Kota Qom, Iran.
Setelah berhasil dievakuasi dan tiba kembali di Tanah Air, Ali membagikan kisah menegangkan yang dialaminya selama berada di Teheran, ibu kota Iran, ketika konflik bersenjata pecah.
Baca Juga: Pembicaraan Telepon Presiden Prabowo dengan Presiden Korea Selatan: Ini Poin-Poin yang Dibahas
Ali mengetahui informasi evakuasi melalui grup WhatsApp sesama WNI yang terjebak di Iran. Ia pun segera berangkat dari Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran.
"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel," kata Ali di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 25 Juni 2025.
Teheran: Zona Konflik Aktif dengan Serangan Malam Hari
Baca Juga: Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Tidak Digaji, Ini Penjelasan Pemerintah: Kerja Sukarela
Berbeda dengan situasi di Kota Qom yang relatif tenang, Ali menggambarkan Teheran sebagai zona konflik aktif. Ia bahkan mengaku menyaksikan langsung bagaimana masyarakat setempat memilih mengungsi demi keselamatan mereka.
"Masyarakat Teheran itu sebagian besar keluar dari Teheran (mengungsi), mungkin mereka takut karena setiap malam ada serangan di sana," ungkapnya.
Meski berada di tengah ancaman, Ali bersyukur bahwa serangan Israel tidak sampai menghantam langsung wilayah Teheran, berkat sistem pertahanan udara Iran.
Baca Juga: BKN Dorong Pemda Beri Tambahan Penghasilan untuk PPPK dan PNS, TPP Pakai Sistem Kelas Jabatan
"Beruntung dari serangan yang dilancarkan Israel itu tidak ada yang mampu jatuh ke Tanah Teheran," tuturnya.
Kesulitan Komunikasi di Tengah Evakuasi