"Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan. Jangan ada salah keputusan dan 'miscalculation' (salah hitung)," terang SBY.
Ia menambahkan, "Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara."
SBY mengingatkan bahwa sejarah mencatat banyak peperangan besar yang bermula dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan.
Ia menyebut fenomena "warlike leaders" (pemimpin yang sangat gemar berperang) yang telah ada dari abad ke abad, padahal sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian.
Mengakhiri pernyataannya, SBY menyampaikan pesan optimis. "Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," pungkasnya, menegaskan harapan akan upaya kolektif untuk menghindari bencana global.
Pernyataan SBY ini menjadi refleksi penting tentang urgensi peran pemimpin dunia dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di tengah krisis geopolitik yang semakin kompleks. (*)