Sulawesinetwork.com – Dunia dikejutkan oleh insiden penembakan brutal yang menewaskan dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C., pada Rabu, 21 Mei 2025.
Tragedi ini terjadi di luar sebuah acara di Museum Yahudi, memicu gelombang kecaman internasional dan reaksi keras dari para pemimpin dunia.
Kedua korban, seorang pria dan seorang wanita, merupakan pasangan muda yang dikabarkan tengah merencanakan pertunangan mereka.
Baca Juga: Pecah Rekor! Era Prabowo: Kuota Subsidi Rumah Meroket 1.100%, 350.000 Unit Siap Huni!
Mereka ditembak dari jarak dekat di persimpangan Jalan 3rd dan F, Northwest Washington, sebuah area yang dekat dengan museum, kantor FBI setempat, dan kantor Kejaksaan AS.
Juru bicara Kedutaan Besar Israel, Tal Naim Cohen, memastikan bahwa kedua korban tengah menghadiri acara komunitas Yahudi di museum tersebut saat insiden terjadi.
Kepala Kepolisian Metropolitan Washington, Pamela Smith, mengungkapkan bahwa pelaku terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi sebelum acara dimulai.
Baca Juga: Pemkab Bulukumba Gelar Uji Sertifikasi 70 Tenaga Kerja Konstruksi, Ini Tujuannya
Tersangka, yang diidentifikasi sementara sebagai Elias Rodriguez (30 tahun), langsung ditangkap usai kejadian.
Saat diamankan, Rodriguez meneriakkan seruan, "Bebaskan Palestina, Bebaskan Palestina."
Menurut polisi, Rodriguez tidak memiliki riwayat kriminal atau kontak sebelumnya dengan aparat penegak hukum, yang membuat insiden ini semakin mengejutkan.
Baca Juga: Bikin Kaget! Inilah 10 Negara Paling Religius di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?
Insiden ini sontak memicu gelombang kecaman dari berbagai pejabat tinggi.
Presiden AS Donald Trump segera mengutuk penembakan tersebut, menyebutnya sebagai kejahatan antisemitisme.