Ancaman tersebut semakin memanas setelah Mesir menanggapi secara tegas penolakan mereka terhadap rencana Trump.
Baca Juga: Momen Prabowo Tanda Tangani Sepatu Futsal Anak Sekolah di Bogor saat Tinjau Makan Bergizi Gratis
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengeluarkan pernyataan menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima solusi yang melanggar hak-hak rakyat Palestina.
Mesir menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak-hak politik dan sosial Palestina sebagai bagian dari penyelesaian yang adil dan komprehensif.
Negara-negara Arab lainnya, termasuk Yordania, juga menolak gagasan yang diusulkan oleh Trump.
Baca Juga: Momen Prabowo Berbaur dengan Warga Bogor usai Sidak Makan Bergizi Gratis di SD
Kekhawatiran semakin berkembang di dunia internasional mengenai konsekuensi lebih lanjut dari ketegangan ini.
Negara-negara Eropa dan PBB telah menyerukan de-eskalasi dan mencari cara untuk menghindari perang terbuka yang lebih luas.
Namun, dengan ancaman Trump yang semakin kuat dan respons keras dari negara-negara Arab, situasi di Timur Tengah semakin tidak menentu.
Pihak Hamas juga terus mempertahankan sikapnya meskipun ada tekanan besar dari berbagai pihak.
Ancaman Trump terhadap mereka dan negara-negara Arab kemungkinan akan memperburuk hubungan diplomatik dan memperpanjang ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Dengan waktu yang semakin mendekat, dunia akan mengawasi bagaimana perkembangan ini akan mempengaruhi masa depan Gaza dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.***