"Saya tidak berpikir orang-orang harus kembali ke Gaza. Mengapa mereka ingin kembali? Tempat itu seperti neraka," ujar Presiden AS itu.
Pernyataan itu adalah kedua kalinya dalam waktu lebih dari seminggu Trump mengatakan warga Palestina harus meninggalkan Gaza.
Usulannya telah memicu kritik di seluruh dunia sekaligus disambut dengan ketidakpercayaan dan kemarahan warga Palestina.
Baca Juga: Pimpinan dan Anggota Komisi 3 Turun ke Lapangan Tinjau Pembangunan Pagar MPP
Berkaca dari rencana AS merelokasi warga Gaza, para penduduk Palestina menolak keras usulan kepala negara di negeri Paman Sam itu.
Warga Palestina menegaskan, lebih baik menelan puing-puing reruntuhan dibanding dipaksa pergi dari tanah air mereka.
Lantas, bagaimana reaksi warga Palestina yang menolak rencana AS merelokasi warga Gaza? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Warga Palestina: Gaza Tanah Air Kami
Dilansir dari AP News, lebih dari setengah juta warga Palestina telah kembali ke Gaza utara selama sepekan terakhir.
Meskipun di Gaza Utara itu membuat warga kesulitan mendapatkan air, tidak ada listrik, dan begitu banyak puing sehingga hampir tidak ada cukup ruang untuk mendirikan tenda.
Warga Palestina pun menyatakan tekadnya untuk tinggal dan membangun kembali, mengabaikan rencana Trump selaku pemimpin AS yang ingin mereka keluar dari Gaza.
Baca Juga: Prabowo Beri Pesan ke Seluruh Instansi: Siapa yang Bandel, Saya akan Tindak!
Salah satu warga Palestina, Amir Karaja menuturkan dirinya "lebih baik memakan puing-puing" daripada dipaksa meninggalkan tanah airnya.
"Kami teguh di sini," tegas Karaja saat dirinya sedang mengerjakan sisa-sisa rumahnya di kamp Nuseirat di Gaza tengah.