Trump Hentikan Bantuan Medis Obat, Ancaman HIV/AIDS, Malaria, dan TBC Diprediksi Meningkat Pesat

photo author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi Kebijakan Trump yang Menghentikan Bantuan Medis Dikhawatirkan Menyebabkan Krisis Kesehatan Global pada HIV/AIDS, Malaria, dan TBC (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi Kebijakan Trump yang Menghentikan Bantuan Medis Dikhawatirkan Menyebabkan Krisis Kesehatan Global pada HIV/AIDS, Malaria, dan TBC (Freepik/rawpixel.com)

Menurut Gawande, beberapa mitra USAID juga telah menerima pemberitahuan serupa, yang berarti mereka tidak lagi dapat mengirimkan obat-obatan ke klinik atau membuka fasilitas medis yang sebelumnya didanai oleh AS.

Ini termasuk organisasi yang bekerja dengan 6,5 juta anak yatim dan anak-anak rentan yang terinfeksi HIV di 23 negara.

Baca Juga: Kampus Penerima KIP Kuliah Bukan Hanya bukan Hanya Negeri, Ini Daftar Swasta Siapkan Beasiswa

Ancaman Terhadap Kesehatan Global

Keputusan Trump untuk menghentikan pasokan medis ini diperkirakan akan memiliki dampak global yang luas.

The New York Times melaporkan bahwa tanpa pengobatan, jumlah virus HIV dalam tubuh penderita dapat meningkat dengan cepat, melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka, serta meningkatkan kemungkinan penularan virus ke orang lain.

Baca Juga: Pemkab Harus Berani Beri Sanksi ke Penyedia MBG SD 171 Loka, DPRD Diminta Berpihak Kepada Rakyat

Diperkirakan, satu dari tiga wanita hamil yang tidak menerima pengobatan dapat menularkan virus kepada bayi mereka.

Selain itu, penghentian distribusi obat diprediksi dapat menyebabkan kemunculan strain virus yang lebih kuat dan resisten terhadap pengobatan.

Sebuah penelitian bahkan memperkirakan bahwa jika program ini benar-benar dihentikan, sekitar 600.000 nyawa dapat melayang dalam satu dekade ke depan, khususnya di Afrika Selatan.

Baca Juga: Polres Bulukumba Kembali Gelar Yasinan dan Doa Bersama Awali Tugas Personel

"Ini adalah domino lain dari dampak buruk pembekuan program berbahaya yang membuat nyawa tergantung pada keseimbangan," kata Jirair Ratevosian, mantan kepala staf PEPFAR di era pemerintahan Joe Biden.

Kebijakan yang Mengancam Bantuan Kemanusiaan

Baca Juga: Kemensos Pastikan Lansia dan Penyandang Disabilitas Tetap Prioritas Penerima Bansos, BLT Sedang Dibahas

Pada 20 Januari 2025, Presiden Trump memerintahkan jeda 90 hari dalam bantuan pembangunan luar negeri, sembari meninjau kembali efisiensi program-program tersebut dan kesesuaiannya dengan kebijakan luar negeri AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X