Sebelumnya, Djamaluddin menyebutkan jika dua petinggi partai itu terlibat dalam pengadaan sejumlah proyek di Kementan.
Perkara dan keterlibatan dua petinggi partai itulah yang pada akhirnya memicu tindak pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri.
Hanya saja, Djamaluddin tidak menyebutkan secara gamblang siapa dua petinggi partai yang dimaksud karena berpotensi mengganggu pemilu 2024.(*)