Menko bidang pangan itu juga meminta Kementerian Kesehatan mengoptimalkan peran puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam pemantauan berkala.
Kepala BGN Lapor ke Presiden
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa laporan lengkap soal kejadian luar biasa (KLB) dalam program MBG sudah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Doa dan Isak Tangis Warnai Pemakaman Ibunda Wagub Sulsel
Berdasarkan data BGN, sepanjang periode 6 Januari - 31 Juli 2025, terdapat 2.391 SPPG yang beroperasi dengan 24 kasus KLB. Namun, pada periode 1 Agustus-27 September 2025, jumlah SPPG meningkat menjadi 7.244 unit dan kasus melonjak menjadi 47.
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan dalam siaran pers.
Peran Kementerian Kesehatan
Baca Juga: Mendagri Tito Ingatkan Pemda Percepat Realisasi APBD untuk Dongkrak Ekonomi Daerah
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen Kemenkes untuk mendukung penuh perbaikan program MBG.
Salah satunya dengan menyiapkan tenaga ahli gizi dari Kemenkes untuk ditempatkan di dapur-dapur SPPG.
“Ahli gizinya sedang saya persiapkan. Untuk sementara akan kita bantu dari Kemenkes,” kata Budi.
Baca Juga: Dorong Pendidikan Politik Pemilih Pemula, Bawaslu Bulukumba Gandeng Cabang Dinas Pendidikan
Menkes itu juga berharap langkah ini dapat mempercepat perbaikan kualitas layanan.
“Agar supaya semua SPPG yang ada memenuhi standar dari kebersihannya, standar dari orang-orangnya, standar juga dari prosesnya supaya lebih baik. Diharapkan dalam satu bulan selesai semuanya,” tambahnya.
Keselamatan Generasi Jadi Prioritas