nasional

Tarif Misterius: Mengapa Kesepakatan Dagang Trump-Prabowo Bikin Warga AS Meradang?

Jumat, 18 Juli 2025 | 18:54 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kanan) (Instagram/prabowo)

Sulawesinetwork.com - Sebuah guncangan baru melanda dunia perdagangan internasional. Kesepakatan dagang "bersejarah" antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang baru diresmikan, justru memicu badai kritik di jantung Amerika.

Bukan euforia yang muncul, melainkan kemarahan dan kebingungan di kalangan konsumen AS, yang merasa seolah-olah mereka adalah tumbal dari janji-janji manis politik.

Bagaimana tidak? Perjanjian ini, dalam garis besarnya, menawarkan karpet merah bagi produk-produk Amerika untuk membanjiri pasar Indonesia tanpa sepeser pun tarif.

Baca Juga: Drama Transfer Nathan Tjoe: Gagal ke Denmark, Kini Statusnya 'Galau' di Eropa!

Namun, ironisnya, pintu gerbang AS bagi barang-barang Indonesia justru ditutup dengan tembok tarif setinggi 19 persen.

Sebuah ketimpangan yang begitu mencolok, sehingga memicu pertanyaan besar: Siapa sebenarnya yang diuntungkan di sini?

Kekesalan publik ini meledak di berbagai platform, dengan TikTok menjadi salah satu episentrum utamanya.

Baca Juga: Pemkab Barru Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Negeri

Akun @nic6867 menjadi viral pada Rabu, 16 Juli 2025, setelah Nick, sang pemilik akun, mengunggah video yang menohok.

Dengan nada frustrasi yang kental, Nick secara telanjang memaparkan kejanggalan dalam perjanjian ini, mengubah narasi "kesepakatan menguntungkan" menjadi "beban tersembunyi" bagi rakyat Amerika.

"Itu tidak benar," ujar Nick, membantah klaim pemerintah. "Itu tarif 19 persen untuk segala sesuatu dari Indonesia yang diimpor ke Amerika Serikat. Itu artinya... segala sesuatu yang diimpor ke Amerika, konsumen Amerika membayar tambahan 19 persen." Kalimatnya menusuk, menunjuk langsung pada kantong setiap warga negara.

Baca Juga: Kematian Misterius Diplomat Arya Daru: Kriminolog Forensik Ungkap Tanda Tak Wajar dan Dugaan Asfiksia!

Nick bahkan menyoroti ironi yang lebih pahit: sementara konsumen AS harus menanggung beban tambahan, masyarakat Indonesia justru diuntungkan sepenuhnya.

"Dia bilang kita tidak membayar apa-apa, sebenarnya orang Indonesia yang tidak membayar apa-apa," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB