Sulawesinetwork.com - Di tengah badai ketidakpastian ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif balasan ala mantan Presiden AS Donald Trump, Indonesia tak tinggal diam.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, justru membuka babak baru kerja sama strategis dengan Jepang, membentengi diri dari potensi resesi perdagangan.
Kebijakan tarif Trump yang meresahkan banyak negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia yang sempat terancam tarif 32 persen dan Jepang dengan 24 persen, mendorong kedua negara untuk mencari solusi alternatif.
Baca Juga: Air Mata Haru di Terminal Haji: Terima Kasih Pak Prabowo, Ongkos Haji Turun!
Teranyar, Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, beserta delegasi pentingnya secara khusus menyambangi kediaman Presiden RI, Prabowo Subianto, di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (4/5/2025).
Kedatangan PM Kishida ternyata membawa misi penting: menyampaikan surat dari pendahulunya, Ishiba, terkait proyek ambisius bernama AZEC (Asia Zero Emission Community).
"Disampaikan langsung kepada Pak Presiden (Prabowo) dan tentu isinya terkait untuk proyek-proyek AZEC," ungkap Airlangga usai pertemuan penting tersebut, mengisyaratkan betapa seriusnya kolaborasi ini.
Baca Juga: Senyum Prabowo Hangatkan Terminal Haji: Mabrur ya Pak, Bu Semua!
Menko Airlangga menjelaskan bahwa pertemuan hangat antara RI dan Jepang juga membahas perkembangan konkret dari berbagai proyek yang berada di bawah payung AZEC.
Lebih dari itu, ia mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia dan Jepang telah memiliki lebih dari 170 MoU (Memorandum of Understanding) atau Nota Kesepakatan di berbagai sektor.
"Besok akan ada penandatangan financial closing terhadap proyek di Muara Laboh, Sumatera Barat, di mana proyek itu adalah 80 MW geothermal dengan investasi sekitar 500 juta dolar (sekitar Rp8.233 triliun)," beber Airlangga, memberikan contoh nyata betapa masifnya kerja sama ini.
Dengan nada optimis, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia bertekad untuk terus memperkuat proyek AZEC sebagai langkah strategis menghadapi gejolak pasar global akibat kebijakan tarif Trump.
"Kerja sama Indonesia dengan Jepang ini diharapkan bisa terus ditingkatkan di tengah ketidakpastian akibat kebijakan tarif (Trump)," pungkasnya