Sulawesinetwork.com - Pemerintah tengah memproses pemadanan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSN) untuk memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) berjalan tepat sasaran.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, pemadanan data ini masih berlangsung.
“Sekarang dalam proses pemadanan data DTSN,” ujarnya di kantor Kemenko PMK, Kamis, 27 Februari 2025.
Baca Juga: Semarakan Ramadhan Cemerlang, Festival Ramadhan Pegadaian 2025 Hadir di Kabupaten Bulukumba
Namun, ia belum dapat memastikan jumlah guru penerima bansos maupun besaran dana yang akan diberikan. "Angkanya masih dalam tahap pembahasan," tambahnya.
Program bansos bagi guru non-ASN ini merupakan bagian dari komitmen Presiden RI Prabowo Subianto, yang sebelumnya menjanjikan bantuan kepada guru honorer kurang mampu saat peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024.
Sebagai bentuk nyata perhatian terhadap tenaga pendidik, anggaran kesejahteraan guru pada 2025 akan meningkat menjadi Rp81,6 triliun.
Baca Juga: Gubernur Bersama Wagub Pantau Harga Sembako di Pasar Terong
Selain itu, pemerintah juga tengah menggodok skema bantuan tunai langsung (cash transfer) bagi guru non-ASN yang belum mendapatkan sertifikasi.
“Pemerintah sedang membahas upaya meningkatkan kesejahteraan guru-guru non-ASN yang belum mendapatkan sertifikasi melalui bantuan cash transfer. Besaran serta jumlah penerimanya akan diumumkan pada 2025,” kata Presiden Prabowo dalam acara puncak HGN 2024 di Velodrome Jakarta, Kamis, 28 November 2024.
Saat ini, pemerintah berfokus memastikan data guru non-ASN yang berhak menerima bansos telah sesuai dan akurat.
Dengan pemadanan data yang dilakukan, diharapkan bantuan dapat segera tersalurkan secara adil dan transparan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. (*)