“Bapak Presiden sudah memberi anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang pada Perum Bulog,” imbuhnya.
Untuk menyimpan CBP saat ini, Bulog sampai harus menyewa gudang dengan kapasitas 1,2 juta ton.
Beras Tak Layak Konsumsi akan Digunakan untuk Pakan Ternak
Baca Juga: Kemenag dan Pimpinan Ponpes Sinjai Audiensi dengan Bupati Bahas Persiapan Hari Santri
Amran juga menjelaskan bahwa saat ini ada 3,7 hingga 3,8 ton beras dan sudah terserap lebih dari 3 juta ton sehingga menurut penjelasannya, beras masih aman disimpan dalam 6 bulan.
“Nah, 29 ribu ton beras (yang rusak) ini kita cek, kalau ini tidak layak, untuk pakan ternak. Itu kan tidak nol. Memang sekarang ada rusak 29 ribu ton karena berasnya 4,2 juta ton,” paparnya.
Alternatif beras digunakan sebagai pakan ternak ini juga pernah disampaikan oleh Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani.
Baca Juga: Barru Kembali Dapat Kucuran Dana Pertanian Rp41,4 Miliar dari Kementan RI
“Kami akan reprocessing, reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang. Nanti kita lab lagi, kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat, yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak,” ucap Ahmad kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta pada 2 Oktober 2025 lalu.
Optimis Capai Swasembada Beras di Tahun 2025
Mengenai swasembada beras, Amran meyakini hal tersebut akan tercapai dalam 2 bulan ke depan yakni hingga akhir tahun 2025 dan tidak akan melakukan impor.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Dorong Harmonisasi Pemerintahan Pusat dan Daerah Demi Tata Kelola Lebih Adaptif
“Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada dan sampai hari ini, produksi kita 33,1 juta ton sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) dan perkiraan produksi 34 juta ton di akhir tahun dibanding tahun lalu 30 juta ton,” terangnya.
Sebelumnya, Amran pun sempat menyatakan bahwa target swasembada dari Prabowo adalah 4 tahun sejak dirinya dilantik, namun kini ia optimis bisa melakukannya di tahun 2025. (*)