Prabowo Usulkan Studi 'Serakahnomics' di Kampus, Soroti Ketimpangan dan Kelangkaan Minyak

photo author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 15:28 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto meminta kampus-kampus di Indonesia membuka studi baru bernama Serakahnomics (setneg.go.id)
Presiden RI, Prabowo Subianto meminta kampus-kampus di Indonesia membuka studi baru bernama Serakahnomics (setneg.go.id)

Sulawesinetwork.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan usulan tak biasa dalam pidatonya saat perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Rabu malam, 23 Juli 2025.

Ia meminta universitas-universitas di Indonesia untuk membuka bidang studi baru bernama "serakahnomics", sebuah istilah yang ia ciptakan sendiri untuk menggambarkan fenomena ekonomi yang menyimpang dari prinsip keadilan sosial.

"Bukan mazhab neolib atau pasar bebas, atau capital, ini mazhab serakahnomics," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Warga Bontotiro Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

"Tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar tolong buka bidang studi serakahnomics," lanjutnya.

Presiden mengawali pernyataannya dengan menyinggung Pasal 33 UUD 1945, yang menurutnya sangat sederhana, namun mengandung prinsip-prinsip kuat dalam menjaga kedaulatan dan kesejahteraan negara.

Ia menyatakan bahwa tujuan bernegara seharusnya mampu menjamin rakyat hidup aman, sejahtera, dan terbebas dari kemiskinan.

Baca Juga: Prabowo Kritik Keras Ekonomi Neoliberal: Kekayaan Tidak Akan Menetes ke Bawah

"Kalau rakyat tidak punya rumah, lapar, anak-anak gizi buruk, pengangguran tinggi, itu bukan tujuan bernegara," tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyinggung Ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.”

Menurutnya, asas ini jauh berbeda dengan pendekatan ekonomi neoliberal yang hanya mengandalkan efek "trickle-down" atau menetesnya kekayaan dari orang kaya ke masyarakat luas.

Baca Juga: Kematian Diplomat Arya Daru: Kompolnas Temukan Kunci Terkunci dari Dalam & Plafon Utuh, Perkuat Dugaan Bukan Pembunuhan!

"Kenyataannya menetesnya lama banget, menetesnya 200 tahun, sudah mati kita semua itu. Jadi itu enggak benar, enggak benar, tidak akan netes ke bawah," ujarnya dengan nada kritik.

Prabowo juga menyoroti ironi Indonesia sebagai produsen minyak goreng dan kelapa sawit terbesar di dunia, namun sempat mengalami kelangkaan minyak goreng di dalam negeri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X