Sulawesinetwork.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo.
Pemeriksaan ini terkait laporan dugaan ijazah palsu yang sempat mencuat ke publik.
Selama kurang lebih 3 jam, Jokowi dicecar dengan total 45 pertanyaan, termasuk beberapa pertanyaan baru yang belum pernah diajukan sebelumnya.
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Filipina Juga Deal 19 Persen Tarif Dagang dengan AS
"Saya jawab sesuai yang saya tahu, yang terjadi apa adanya," ujar Jokowi kepada wartawan di Mapolresta Solo pada Rabu, 23 Juli 2025.
Dari 45 pertanyaan tersebut, 10 di antaranya adalah pertanyaan baru, sementara 35 lainnya merupakan konfirmasi ulang dari data atau keterangan sebelumnya.
Salah satu fokus pertanyaan penyidik yang menarik perhatian adalah mengenai Dian Sandi Utama, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca Juga: Intip Yuk, 9 MAN Terbaik di Indonesia
Dian Sandi sebelumnya diketahui mengunggah foto ijazah Jokowi di media sosial X (dulu Twitter), yang kemudian memicu pertanyaan tentang peran Jokowi dalam unggahan tersebut.
Jokowi ditanyai kapan ia bertemu dengan Dian Sandi dan apakah dirinya yang memerintahkan pengunggahan foto ijazah ke media sosial.
"Semua saya jawab, saya bertemu di rumah saat Mas Dian Sandi silaturahmi dan meminta maaf karena telah memposting ijazah S1 saya," ucap Jokowi.
Baca Juga: Mengenal Jaja Bendu: Kue Tradisional Jembrana Bali, Manisnya untuk Upacara dan Oleh-Oleh
Dengan tegas, Jokowi menambahkan, "Yang kedua, saya tidak memerintahkan untuk memposting ijazah itu di media sosial, saya jawab apa adanya."
Selain isu unggahan ijazah, penyidik juga menanyakan perihal dosen pembimbing Jokowi saat kuliah, termasuk dosen pembimbing skripsi.
