Prabowo Murka: Beras Oplosan Tikam Rakyat, Negara Rugi Rp100 Triliun per Tahun!

photo author
- Senin, 21 Juli 2025 | 16:25 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto. ( (Instagram.com/@prabowo))
Presiden RI, Prabowo Subianto. ( (Instagram.com/@prabowo))

Sulawesinetwork.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melontarkan kecaman keras terhadap praktik kecurangan beras oplosan yang dinilainya telah merugikan masyarakat secara masif.

Dalam pidatonya yang menggelegar di penutupan Kongres PSI di Solo pada Minggu, 20 Juli 2025, Prabowo mengungkapkan angka kerugian fantastis akibat kejahatan ekonomi ini: hampir Rp100 triliun setiap tahunnya!

Di hadapan kader PSI dan awak media, orang nomor satu di RI itu tak segan menyebut tindakan curang pengoplosan beras sebagai bentuk kejahatan ekonomi berat yang secara langsung menyengsarakan rakyat.

Baca Juga: Respons Cepat Dinkes Sinjai Kunjungi Warga Viral yang Ditandu Akibat Akses Jalan Rusak

"Kita akan terus tegakkan, masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya," tegas Prabowo dengan nada geram.

Presiden menjelaskan, modus operandi pengoplosan beras biasa yang kemudian dijual dengan label premium telah merugikan masyarakat dalam skala besar.

Prabowo tak tanggung-tanggung menilai praktik semacam itu bukan sekadar pelanggaran hukum biasa, melainkan sudah tergolong subversi ekonomi.

Baca Juga: Optimisme Jokowi: PSI Masuk Senayan di Pemilu 2029 Bukan Target, Tapi Keharusan

"Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat,” terang Prabowo. Ia pun menggambarkan dampak luar biasa dari kerugian tersebut.

“Anda bisa bayangkan negara rugi Rp100 triliun (per tahun), kita bisa bikin apa. Mungkin kita bisa hilangkan kemiskinan dalam lima tahun dengan Rp1000 triliun," ucapnya, menyoroti potensi besar yang hilang akibat ulah para mafia pangan.

Menyikapi ancaman serius ini, Prabowo mengaku telah memerintahkan aparat penegak hukum, baik Kejaksaan Agung maupun kepolisian, untuk segera mengusut tuntas dan menindak para pelaku mafia pangan tanpa kompromi.

Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Temui Dirjen SDA KemenPU, Usulkan Percepatan Irigasi Sulsel

Perlindungan terhadap rakyat dari praktik dagang curang, lanjutnya, harus menjadi prioritas utama pemerintah. Mafia pangan, tegas Prabowo, adalah ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi nasional dan ketahanan pangan.

Di tengah sorotan tajam terhadap praktik curang ini, Prabowo juga menyoroti pencapaian signifikan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X