Sulawesinetwork.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menyuarakan kritik tajam terkait absennya Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam forum pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama beberapa tahun terakhir.
Anies menyoroti bahwa perwakilan Indonesia di forum sepenting PBB selalu diwakili oleh Menteri Luar Negeri, bukan langsung oleh kepala negara.
Dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Rakyat di Jakarta, Minggu (13/7/2025), Anies menegaskan pentingnya kehadiran pemimpin tertinggi negara di panggung global.
Baca Juga: Thompo Elias Siap Geber Sirkuit Titik Nol Bira di Yamaha Cup Race Seri 2 dengan Tim Baru yang Solid!
"Bapak Ibu sekalian, bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri," ujarnya.
Menurut Anies, kehadiran presiden adalah manifestasi nyata dari komitmen dan keseriusan Indonesia dalam percaturan dunia internasional.
Anies, yang juga merupakan mantan rival Prabowo di Pilpres 2024, menyoroti posisi strategis Indonesia di Asia Tenggara.
Ia membandingkan stabilitas kawasan ini dengan ketegangan yang kerap melanda wilayah Asia Timur dan Selatan.
"Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan ini semua wilayah yang suasananya tegang bukan yang suasananya teduh," terang Anies.
"Tak terbayangkan utara dan selatan. Antara Korea Selatan dan selatan tegang. Antara Tiongkok dengan Jepang, tegang," imbuhnya.
Baca Juga: Relokasi Pasar Cekkeng Kasuara: DPRD Bulukumba Gelar RDP, Pedagang Bersuara Lantang!
Melihat lanskap geopolitik yang bergejolak ini, Anies menilai Indonesia memiliki peran vital untuk menjaga stabilitas dan keteduhan kawasan.
Namun, ia menekankan bahwa untuk dapat memainkan peran tersebut secara optimal, Indonesia harus terlebih dahulu menyelesaikan berbagai persoalan internalnya.