"Itu sebabnya yang sekarang, dengan sistem pendidikan sekarang, kalau dia dari luar kota, mereka kita kasih (uang), ya enggak besar, tapi seenggaknya bisa ganjel mereka hidup," tandas Budi, menunjukkan adanya upaya pemerintah untuk mengatasi ketidakadilan akses pendidikan dokter spesialis ini.
Pernyataan Menkes Budi ini membuka mata publik terhadap realitas pahit di balik pendidikan dokter spesialis di Indonesia.
Baca Juga: Rakor Pemda Berubah Jadi Sidak Narkoba Dadakan, Bupati Pimpin Pembuktian 'ASN Bersih'
Gengsi dan biaya tinggi selama masa pendidikan secara tidak langsung menciptakan jurang eksklusivitas, membatasi kesempatan bagi para dokter muda berpotensi yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah untuk meraih cita-cita menjadi seorang spesialis.
Langkah pemerintah melalui sistem RSPPU dan BBH patut diapresiasi sebagai upaya awal untuk mewujudkan pendidikan dokter spesialis yang lebih inklusif dan merata. (*)