Sulawesinetwork.com - Noda hitam kembali mencoreng dunia filantropi. Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) kini berurusan dengan aparat kepolisian setelah dilaporkan atas dugaan penggelapan dana operasional program mulia mereka, Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan.
Laporan resmi dengan nomor register tertentu telah dilayangkan oleh Ira Mesra, sang mitra pelaksana program di lapangan, melalui kuasa hukumnya pada 10 April 2025. Ironisnya, dana yang seharusnya menjadi napas operasional dapur bergizi ini justru diduga mengalir ke kantong oknum di yayasan, meninggalkan Ira dan timnya merugi ratusan juta rupiah.
Dana Bantuan Menguap Misterius, Mitra MBG Telan Pil Pahit!
Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra, mengungkapkan fakta yang mengusik nurani. Dana yang seharusnya dicairkan dari Badan Gizi Nasional (BGN) langsung ke pihak yang berjibaku di lapangan, tak pernah sampai sepeser pun ke tangan kliennya. Padahal, MBN tercatat telah menerima pencairan dana senilai Rp386,5 juta dari BGN.
"Ada aliran dana yang jelas masuk ke yayasan, tapi di lapangan kami tidak menerima sama sekali," ujar Danna Harly dengan nada frustrasi pada Rabu (16/4/2025).
Lebih lanjut, Danna membeberkan fakta pahit bahwa seluruh kebutuhan operasional Dapur MBG, mulai dari bahan baku makanan bergizi, tagihan listrik, hingga honor para juru masak yang berdedikasi, sepenuhnya ditanggung oleh Ira Mesra seorang!
Baca Juga: Jeritan Petani ke Prabowo: Harga Gabah Unggul Anjlok di Bawah HPP
"Semua kebutuhan operasional mulai dari bahan, listrik, hingga honor juru masak ditanggung klien kami," kata Danna, menggambarkan pengorbanan luar biasa kliennya demi keberlangsungan program sosial ini.
Tuduhan Tak Berdasar dan Kerugian Nyaris Rp1 Miliar!
Bak disiram air keras, Ira Mesra justru mendapatkan tuduhan tak berdasar dari pihak yayasan, dituding memiliki tunggakan dana lebih dari Rp45 juta! Padahal, menurut Danna, seluruh pembiayaan operasional MBG Kalibata murni berasal dari kantong pribadi Ira.
"Kerugian kami total Rp975 juta lebih. Ini bukan nominal kecil untuk individu yang bekerja untuk tujuan sosial," ucap Danna dengan nada kecewa dan geram. Angka yang fantastis ini tentu saja menggambarkan pengkhianatan kepercayaan yang sangat besar.
Upaya Mediasi Buntu, Jalur Hukum Jadi Pilihan Terakhir!