Sulawesinetwork.com - Bupati Indramayu memberikan respons terkait viralnya liburan ke Jepang tanpa izin dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi diketahui membagikan ulang unggahan momen liburan Lucky Hakim di akun Instagram pribadi sang bupati, @luckyhakimofficial, pada Minggu (6/4/2025).
Dalam unggahannya, Gubernur Jawa Barat tersebut secara implisit menegur Lucky Hakim karena tidak mengantongi izin darinya sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, terlebih di momen penting seperti libur Lebaran 2025.
Baca Juga: Dasco: Maestro di Balik Layar Pertemuan Prabowo-Megawati yang Semakin Dekat
Menanggapi sorotan tersebut, Lucky Hakim mengakui adanya kekeliruan dalam perhitungan hari kerja terkait pengajuan izin liburannya.
Padahal, Bupati yang juga dikenal sebagai seorang artis ini telah membeli tiket liburan ke Jepang dengan jadwal keberangkatan pada 2 April dan kepulangan pada 11 April 2025.
Namun, upaya pengajuan izin yang dilakukan melalui sistem justru ditolak karena dianggap sudah melewati batas waktu 14 hari kerja sebelum keberangkatan.
Baca Juga: Kader PAN Desak Regenerasi Kepemimpinan, Soroti Kegagalan Ashabul Kahfi
"Oh hari kerjanya. Ya udah saya ubah saja tiketnya pulangnya tanggal 6 malam jadi sampai sini tanggal 7," ungkap Lucky Hakim usai memimpin apel pagi di Pendopo Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa (8/4/2025), menunjukkan langkah korektif yang diambilnya.
"Karena di frame kepala saya ini salah saya mungkin ya," imbuhnya, mengakui adanya kesalahan dari pihaknya.
Lebih lanjut, Lucky Hakim secara terbuka mengakui kesalahannya dalam memahami aturan perhitungan hari kerja pengajuan izin.
Baca Juga: Airlangga Soroti Bursa Saham Bergejolak: IHSG Sempat Terkapar, Tapi Kini Bangkit!
"Salah mengartikan bahwa hari itu adalah hari kerja karena buktinya pas dimasukkan itu tidak bisa di bawah 14 hari kerja, padahal masih ada 17 hari kalau nggak salah," jelasnya, menyiratkan adanya miskomunikasi atau kurangnya pemahaman terhadap regulasi yang berlaku.
Pengakuan Lucky Hakim ini menjadi titik terang dalam polemik liburannya ke Jepang.