"Salah satu yang perlu kita perhatikan di dalam kita mengelola ekonomi kita agar tidak terus menerus terkaget-kaget, tetapi pada saat yang sama kita tetap waspada," pungkasnya.
Pernyataan keras Sri Mulyani ini menambah daftar panjang kritik internasional terhadap kebijakan tarif resiprokal Donald Trump, yang dinilai merusak tatanan perdagangan multilateral dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Para ekonom di berbagai belahan dunia pun sepakat dengan pandangan Menkeu RI, bahwa kebijakan tersebut lebih bernuansa politis ketimbang memiliki dasar ekonomi yang kuat.(*)