Prabowo Santai Soal Gejolak Pasar Modal: Indonesia Punya Kekuatan!

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 12:09 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto

Sulawesinetwork.com - Kepanikan sempat melanda pasar modal Indonesia ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas pada 18 Maret 2025, bahkan memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan trading halt setelah anjlok hingga 5 persen.

Menanggapi turbulensi tersebut, Presiden Prabowo dengan lugas menyatakan ketidakgentarannya dan menyampaikan optimisme terhadap fundamental ekonomi bangsa.

Dalam sebuah wawancara bersama tujuh pemimpin redaksi media nasional di Hambalang yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada Senin (7/4/2025), Prabowo menjelaskan perspektifnya mengenai dinamika pasar modal.

Baca Juga: Gempar! 4 Kabupaten dan 1 Kota di Sulsel Siap 'Angkat Kaki', Lahir Provinsi Luwu Raya?

"Pasar modal itu adalah pasar, pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun, iya kan?" ujarnya dengan tenang.

Lebih lanjut, Prabowo membedah perbedaan antara investasi di pasar saham dengan investasi langsung (direct investment).

Menurutnya, pemain pasar saham cenderung mencari keuntungan jangka pendek, sementara investasi langsung memiliki visi jangka panjang yang lebih terstruktur.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip 7 FE: Siap Jadi Idaman Baru?

"Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah saham cari untung cepat kalau ini, direct investment, dia punya rencana ‘saya bikin pabrik, bahan bakunya ini’," jelas Prabowo, mencontohkan potensi sumber daya alam Indonesia.

"Bahan baku bauksit lah, nikel lah, bahan baku batu bara lah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Jadi kita bedakan," imbuhnya.

Prabowo kemudian dengan yakin mengklaim bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kokoh.

Baca Juga: Spesifikasi, Fitur, dan Performa Nokia N75 Max 5G vs Samsung Galaxy A36 5G yang Bersaing Berat

Ia menganggap gejolak sesaat di pasar saham sebagai hal yang wajar dan justru melihatnya sebagai potensi untuk investasi lebih lanjut.

"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diem, iya kan?" sindirnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X