Sulawesinetwork.com - Asosiasi peternak rakyat mandiri yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) dan Gabungan Organisasi Peternak Nasional (GOPAN) meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah lebih berpihak pada petani dan peternak lokal.
Ketua Umum PINSAR, Singgih Januratmoko, menegaskan bahwa keberpihakan kepada masyarakat kecil sangat penting. Ia menekankan bahwa pemasok sayuran harus berasal dari masyarakat sekitar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Begitu pula dengan penyedia ayam dan telur, seharusnya berasal dari peternak ayam mandiri agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil.
"Program MBG harus berpihak kepada masyarakat kecil. Jangan sampai hanya konglomerasi besar yang menikmati manfaatnya, sementara peternak kecil semakin terpinggirkan," ujar Singgih dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Peternak Lokal dalam Ancaman, MBG Jadi Harapan
Dalam pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta, Selasa (4/3), Singgih yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI menyampaikan bahwa kondisi peternak ayam saat ini sangat memprihatinkan.
Baca Juga: Polres Bulukumba Bagikan Takjil Buka Puasa dan Gelar Kegiatan Ngaji On The Road
Mereka harus bersaing ketat dengan perusahaan besar yang menguasai rantai pasok dari hulu hingga hilir.
Ia khawatir, jika tidak ada keberpihakan dalam kebijakan pemerintah, peternak rakyat dengan modal kecil akan semakin tersingkir. Oleh karena itu, ia berharap kehadiran MBG bisa menjadi "pintu penyelamat" bagi para peternak kecil.
PINSAR dan GOPAN pun menyatakan kesiapannya untuk menyediakan ayam dengan harapan dapat dibeli pemerintah sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca Juga: Banjir Jakarta Mulai Surut! 122 RT Pulih, Warga Mulai Bersihkan Sisa Material
Harga yang stabil akan membantu peternak menghadapi ancaman kenaikan harga jagung sebagai bahan utama pakan ayam.
"Dengan membeli ayam dari peternak rakyat, kita bisa menyelamatkan surplus ayam nasional yang mencapai lebih dari 10 persen. Sehingga stok terserap dan harga pasaran ayam di pasar tradisional bisa lebih stabil," tambahnya.