Sulawesinetwork.com - Kasus kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Renville Antonio, memasuki babak baru.
Polda Jawa Timur resmi menetapkan Muhammad Deva Saputra (19), sopir mobil pikap, sebagai tersangka dalam insiden yang terjadi di Jalan Asembagus, Situbondo, pada 14 Februari 2025 lalu.
Penetapan tersangka ini didasarkan pada bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) serta keterangan dari saksi-saksi.
Baca Juga: Nokia N75 Max 5G dari Sisi Kamera 200MP: Kualitas Tinggi untuk Swafoto dan Kebutuhan Konten
"Iya (ditetapkan tersangka), berdasarkan bukti di TKP, dan keterangan yang bersangkutan serta saksi-saksi lain," tegas Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Komarudin, dalam pernyataan resminya.
Deva terancam jeratan Pasal 310 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Namun, pihak kepolisian tidak melakukan penahanan terhadapnya, melainkan memberlakukan wajib lapor.
"Pasal yang dipersangkakan sementara 310 (UU Lalu Lintas). Dikenakan wajib lapor. Tidak dilakukan penahanan," ungkap Komarudin.
Baca Juga: Takjil Sehat dan Bergizi: Menu Buka Puasa yang Menyehatkan
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Asembagus, Situbondo, yang merupakan jalur menuju Banyuwangi.
Renville Antonio, yang mengendarai motor gede (moge) jenis Harley Davidson, terlibat kecelakaan dengan mobil pikap bernomor polisi P 9308 MY yang dikemudikan oleh Deva.
Hasil penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa Deva tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Baca Juga: SPPG Jangan Asal, Ada Lembaga Independen Bakal Akreditasi Kualitas Makan Bergizi Gratis
Kecelakaan tersebut bukan merupakan tabrakan langsung, melainkan serempetan antara mobil pikap dan moge yang dikendarai Renville.
Kepergian Renville Antonio meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Partai Demokrat dan masyarakat luas. Sosoknya dikenal sebagai tokoh yang aktif dan berkontribusi besar bagi partai.
