Prabowo: Kita Tidak Mau Lagi 'Jual Murah'
Bagi yang belum tahu, sebelumnya Prabowo pernah meneken efisiensi belanja pemerintah dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025, pada Januari 2025 lalu.
Baca Juga: STOP Mengharap Pembagian Sapi!
Oleh sebab itu, Prabowo meyakini pengelolaan dana negara di Danantara dapat meminimalisir kebocoran-kebocoran anggaran yang kerap terjadi sebelumnya.
Sedangkan secara keseluruhan, Danantara akan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14.679 triliun. Hal ini membuat Danantara dinilai akan menjadi salah satu sumber dana kekayaan sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.
Di sisi lain, Prabowo juga tidak ingin Indonesia terus menerus 'menjual murah' sumber daya alamnya kepada bangsa lain.
Presiden RI itu pun bertekad membawa indonesia sebagai negara maju dengan Danantara untuk batu loncatannya.
"Kita tidak mau lagi menjual sumber alam kita murah. Kita tidak mau jadi sumber raw material bagi bangsa lain. Kita bertekad ingin menjadi negara maju!" tandasnya.
Berkaca dari hal itu, memang benar kini BPI Danantara masuk sebagai salah satu SWF terbesar versi Sovereign Wealth Fund Institute (SWFI).
Baca Juga: TPG Kemenag 2025 tidak Dibayarkan Kepada Guru Krateria Ini, Simak Penjelasannya!
Bagi yang belum tahu, SWF merupakan dana investasi khusus yang dibuat atau dimiliki oleh pemerintah untuk memegang atau menguasai aset-aset asing untuk tujuan jangka panjang.
BPI Danantara Masuk Top 8 SWFI
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Nokia T21: Chipset Unggul, RAM Besar, dan Fitur Konektivitas Lengkap
Menurut laporan terbaru dari laman resmi SWFI per tanggal 25 Februari 2025, BPI Danantara Indonesia masuk ranking 8 dengan aset terbesar dibandingkan badan pengelola investasi negara lain.