Di sisi lain, Hadi juga menghormati massa yang menyampaikan aspirasi lewat demonstrasi. Namun, ia meminta massa aksi tidak memainkan narasi yang tidak benar.
"Inilah namanya kebebasan berekspresi, tapi tolong sekali lagi, jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Enggak ada Indonesia gelap," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2025.
Berharap Warga RI Maklum
Dalam kesempatan yang sama, Hadi meminta seluruh pihak tetap optimis dan kompak dalam satu barisan membangun Indonesia dengan tujuan yang sama.
Mensesneg RI itu meminta masyarakat memaklumi kinerja pemerintah yang baru memulai kerja-kerjanya setelah baru saja dilantik pada Oktober 2024 lalu.
"Pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu," ujar dia.
"Bahwa itu belum bisa menyenangkan semua pihak, mungkin ada pihak-pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa," sambungnya.
Lebih lanjut, Prasetyo juga meminta massa aksi lebih memahami hal yang dituntut yakni penolakan efisiensi anggaran terkhusus anggaran pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Ingat! Pendaftaran SNBP 2025 Harus Dilakukan oleh Siswa, Bukan Sekolah! Ini Penjelasannya
Dia menegaskan efisiensi anggaran tidak akan mengganggu kinerja kementerian dan lembaga terkait meski sejumlah pos anggaran dipangkas.
"Jadi jangan digeser ke 'wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat'. Tidak begitu semangatnya itu," ujar dia.
Hormati Aspirasi Mahasiswa BEM SI
Hadi juga mengatakan Presiden Prabowo tidak keberatan dengan aksi yang dihadiri ribuan demonstran tersebut.