Tetap Panas di Balik Gencatan
Meski ada jeda perang dagang, bukan berarti hubungan dua raksasa ekonomi ini sepenuhnya dingin. AS masih mengenakan tarif tambahan 30% pada barang impor dari China, membuat total tarif rata-rata menembus 50%.
China pun membalas dengan tarif 10% untuk semua barang dari AS, plus tarif tambahan hingga 15% untuk komoditas vital seperti kedelai dan energi.
Baca Juga: Polres Bulukumba Gencarkan Gerakan Pangan Murah, 6 Ton Beras SPHP Terjual
Sementara itu, Trump sukses menurunkan tarif dengan Uni Eropa dan Jepang, tetapi gagal bersepakat dengan India dan Brasil yang kini malah terkena tarif tinggi.
Gencatan senjata ini mungkin hanya jeda sebelum babak baru dimulai. November 2025 bisa jadi titik balik—apakah perdamaian akan berlanjut atau perang dagang kembali memanas? Dunia pun menunggu. (*)