internasional

Trump Cemooh Zohran Mamdani: 'Komunis Gila', Usai Menang Primari Wali Kota New York

Jumat, 27 Juni 2025 | 07:40 WIB
Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Politikus Muslim Zohran Mamdani (kanan). (Instagram.com/@potus - X.com/@ZohranKMamdani) (Instagram.com/@potus - X.com/@ZohranKMamdani)

Sulawesinetwork.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melontarkan cemoohan tajam terhadap Zohran Mamdani, politikus Muslim dari Partai Demokrat yang baru saja mendeklarasikan kemenangannya untuk maju sebagai calon Wali Kota New York City.

Zohran Mamdani, seorang legislator negara bagian New York yang mewakili wilayah Queens, secara mengejutkan berhasil mengungguli kandidat kuat, mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primari) Partai Demokrat yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025.

Meskipun hasil resmi belum diumumkan, perolehan suara Mamdani yang signifikan membuatnya kini menjadi sorotan khusus dari Donald Trump.

Baca Juga: Mentan Amran Ungkap Anomali Harga Beras Meroket di Tengah Stok Melimpah, Potensi Kerugian Masyarakat Tembus Rp 99 Triliun!

"Komunis Gila 100 Persen"

Trump meluapkan ketidaksenangannya melalui postingan di platform media sosial pribadinya, Truth Social, pada Kamis, 25 Juni 2025.

Ia mengomentari kemenangan Mamdani dengan nada menyerang dan mencemooh politikus Muslim berusia 33 tahun tersebut sebagai "komunis gila."

Baca Juga: Deretan Tunjangan Terbaru untuk ASN yang Berlaku Tahun Ini: Dari Tukin Fantastis hingga Uang Makan Harian

"Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100 persen," ujar Trump.

"(Mamdani) Baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota," sambungnya.

Trump bahkan berani menilai kemenangan telak Mamdani atas Cuomo sebagai hal yang di luar nalar, sekaligus menyerang sisi personal sang politikus Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Operasi Antik Lipu 2025: Polres Bulukumba Tak Kenal Lelah Sikat Narkoba, Tiga Pelaku Kembali Diamankan!

"Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi agak konyol. Dia terlihat buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar," tukasnya. (*)

Tags

Terkini