Namun, ia menegaskan bahwa untuk dapat bertahan, warga Palestina membutuhkan dukungan berupa akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.
“Tidak mungkin kami diminta bertahan tanpa dukungan dasar. Rakyat Gaza butuh bantuan agar bisa melanjutkan perjuangan mereka,” pungkasnya.
Baca Juga: Cara Menggunakan KIP Kuliah bagi Lulusan SNBT 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Trump Kembali Tegaskan Usulan Relokasi
Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan tekadnya untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza ke lokasi yang dianggap "lebih aman" seperti Mesir atau Yordania.
Pernyataan tersebut kembali menuai kritik dari berbagai pihak.
Pada Senin, 27 Januari 2025 waktu setempat, Trump kembali mengemukakan idenya setelah sebelumnya, pada Sabtu 25 Januari 2025, ia menyatakan bahwa Gaza harus "dibersihkan" setelah perang panjang antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan, menjadikan wilayah tersebut seperti "area penghancuran".
Saat ditanya mengenai gagasannya itu, seperti dilaporkan AFP, Rabu 29 Januari 2025, Trump mengatakan bahwa ia ingin warga Palestina di Gaza tinggal di tempat yang lebih aman, tanpa gangguan dan kekerasan.
"Anda tahu, jika Anda melihat Jalur Gaza, yang sudah bertahun-tahun menjadi neraka... selalu ada kekerasan yang terkait dengan wilayah itu," ujarnya kepada wartawan.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai dampak gagasannya terhadap solusi dua negara, Trump menyatakan bahwa ia akan segera bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Heboh Kabar BLT Rp 5 Juta buat UMKM, Kementerian Pastikan Hoaks
"Dia akan datang ke sini untuk bertemu dengan saya," ucapnya.
Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dalam beberapa hari terakhir dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang selama ini menolak pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza.
"Saya berharap dia mau menampung beberapa. Kita telah banyak membantu mereka, dan saya yakin dia akan membantu kita," ujar Trump merujuk pada al-Sisi.