Ketegangan Kembali Memuncak: Israel Serang Teheran Usai Tuduh Iran Langgar Gencatan Senjata

photo author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 10:35 WIB
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. (Instagram.com/@katz_israel)
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. (Instagram.com/@katz_israel)

Sulawesinetwork.com - Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas secara drastis hanya beberapa jam setelah gencatan senjata resmi diumumkan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan serangan besar-besaran ke pusat kota Teheran, Iran, pada Selasa, 24 Juni 2025.

Langkah ini diambil Katz setelah menuduh Iran melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja berlaku. Tuduhan itu muncul setelah Israel mendeteksi adanya serangan rudal yang diduga berasal dari wilayah Iran.

Baca Juga: Nokia X700 5G Diuji! Apakah Layak Dibeli di 2025?

"Dua rudal terdeteksi ditembakkan dari Iran, dan rudal itu berhasil dicegah," ungkap Katz melalui pernyataan resmi militer Israel kepada media lokal. Serangan ini memicu respons keras dari pemerintah Israel, yang menilai Iran telah mencederai semangat perdamaian melalui gencatan senjata.

Menteri Pertahanan Israel menyatakan pihaknya kini telah menginstruksikan pasukan pertahanan untuk melakukan serangan intensitas tinggi langsung ke jantung ibu kota Iran, Teheran.

Katz mengklaim serangan ini sebagai bentuk pembalasan terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Iran.

Baca Juga: RESMI DILUNCURKAN! Nokia N75 Max 5G Bawa Baterai Jumbo dan Kamera Revolusioner

Gencatan Senjata "Perang 12 Hari" yang Berumur Pendek

Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melalui media sosial pribadinya.

"Gencatan senjata kini berlaku. Tolong jangan dilanggar," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social pada Selasa, 24 Juni 2025.

Baca Juga: Nokia X700 Pro: Andalan Baru di Smartphone Kelas Menengah Atas

Trump menyatakan bahwa kesepakatan itu merupakan bentuk "gencatan senjata penuh dan total" antara Iran dan Israel, dan disinyalir menjadi penanda berakhirnya konflik yang dikenal sebagai "Perang 12 Hari."

"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi Amerika Serikat dan Timur Tengah — dan hari yang sangat indah bagi dunia," ungkap Trump penuh optimisme.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X