Memasuki masa pengembangan kawasan Pantai Merpati, disisi kanan kini telah ditempati oleh Dinas Perikanan dan Keluatan Bulukumba serta tempat pelelangan ikan.
Dimasa itu, kantor Dinas Perikanan dan Keluatan Bulukumba berada tepat di depan kawasan kuliner Pantai Merpati yang kini berubah menjadi kantor Dinas Koperasi dan UKM Bulukumba.
Memasuki pertengahan tahun 2000an, kawasan kuliner Pantai Merpati mulai ditertibkan dan mulai pengalamani sedikit perubahan penataan yang lebih modern.
Diera kepemimpinan Zainuddin Hasan-Syamsuddin dan Andi Sukri A Sappewali-Tomy Satria Yulianto, kawasan Pantai Merpati mendapat sedikit perubahan dengan hadirnya kawasan Hutan Kota dan rancangan kawasan kuliner.
Meski belum rampung 100 persen, perubahan yang terjadi memberikan tampilan yang berbeda di kawasan ini. Dimana dulunya terlihat masih belum ada apa-apa berubah sedikit lebih tertata.
Terbaru, Kabupaten Bulukumba dibawa komando Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf. Kawasan ini kembali lahir menjadi primadona masyarakat Bulukumba.
Bahkan kawasan ini mengalami perubahan yang dirancang untuk menjadi ikon baru Kabupaten Bulukumba dengan motto Bulukumba Berlayar (Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah).
Untuk menyempurnakan kawasan Pantai Merpati menjadi ikon baru Kabupaten Bulukumba, pemerintah merancang 12 area pendukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,2 miliar.
Anggaran itu diperuntukkan untuk sejumlah pengerjaan seperti penyiapan instalasi listrik, instalasi air minum dan sanitasi serta area parkir serta penyertaan dasar 12 area pendukung.
12 area pendukung tersebut yakni, area parkir 4 lokasi, area kuliner, hiburan, monumen, area bermain anak, area kuliner dan pedestrian, area hiburan dan pedestrian, area olahraga dan hiburan, dan area service.
Terakhir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bulukumba menanam 17 pohon sawit agar Kawasan Pantai Merpati terlihat lebih rindang dan teduh.
Ikon wisata baru Kabupaten Bulukumba ini diharapkan bisa memberikan kesan yang indah dan cantik bagi masyarakat yang berkunjung.
Hanya saja karena penulis tidak dapat menemukan dokumentasi yang menggambarkan keadaan Pantai Merpati dimasa itu.
Namun sebagian besar masyarakat Kabupaten Bulukumba diyakini masih memiliki referensi ingatan gambaran Pantai Merpati diera tahun 90an hingga awal tahun 2000an. (*)
