Biasanya keturunan raja yang disandang hanya berasal dari salah satu pihak keluarga.
Seperti keturunan raja dari salah satu orang tua atau nenek moyang.
11. I dan La
Dikutip dari buku yang berjudul 'Sejarah Kebudayaan Sulawesi' dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 'I' dan 'La' merupakan gelar kebangsawanan yang sejak dahulu digunakan masyarakat bangsawan Bugis-Makassar.
Keduanya memiliki makna yang sama, namun yang menjadi pembeda antara keduanya yaitu suku yang menggunakannya.
Gelar 'I' kerap dipakai oleh masyarakat Makassar sedangkan gelar 'La' dipakai oleh masyarakat suku Bugis.
Penggunaan kata 'I' dan 'La' dalam Galigo memberikan makna kepemilikan orang Bugis-Makassar terhadap kesusastraan tersebut.
Berdasarkan penetapan bangsa Portugis kala itu, wilayah Bugis berada pada Sulawesi bagian tengah sedangkan Makassar berada di Sulawesi bagian Selatan.
12. Opu
Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Yogyakarta, gelar Opu bagi masyarakat Luwu adalah sebuah titulatur kebangsawanan yang diberikan kepada seseorang yang telah menikah.
Secara struktur, Opu telah menduduki jabatan dalam birokrasi kerajaan.
Seseorang yang bergelar bangsawan ini akan mendapatkan tempat tersendiri dalam masyarakat seperti para bangsawan tinggi lainnya.
Dengan demikian, dengan gelar Opu yang disandang, maka seseorang akan menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat.
13. Sombaya
Dikutip dari Jurnal Universitas Hasanuddin yang berjudul 'Perlawanan Masyarakat Adat Terhadap Pemerintah Kabupaten Gowa', sombayya adalah julukan raja yang memerintah kerajaan Gowa.