Gelar Andi mulai dipakai pada 24 Januari 1713 sebagai perpanjangan keturunan Lapatau.
Keturunannya ini berasal dari perkawinan dengan putri raja dari Bone, Luwu, Gowa, Wajo dan putri sultan Hasanuddin hingga sampai keturunan anak dan cucu-cucunya.
Selain itu, versi yang hampir sama menyebutkan bahwa gelar Andi pertama kali digunakan oleh Raja bone yang ke-30 dan ke-32 yaitu La Mappanyukki.
Nama tersebut disematkan di namanya pada tahun 1930 atas pengaruh Belanda.
Tujuan dari pelabelan nama Andi yaitu untuk menandai bangsawan yang berada di pihak belanda.
Melihat dari keuntungan dan kemudahan ketika ketika memakai gelar Andi di depan namanya, maka para raja serentak menggunakan gelar tersebut.
Gelar Andi ini rupanya tidak hanya dipakai oleh masyarakat suku Bugis.
Gelar ini juga cukup lumrah digunakan oleh kaum bangsawan suku Makassar.
2. Petta
Petta merupakan gelar tambahan bagi bangsawan bergelar Andi yang telah menikah.
Penambahan gelar Petta ini dilakukan secara otomatis.
Misalnya, seseorang dari golongan Andi yaitu Andi Anwar menikah.
Maka setelah menikah nama Andi Anwar akan berubah menjadi Andi Anwar Petta Tuju.
Dikutip dari jurnal Muhammadiyah Makassar yang berjudul 'Transformasi NilaI-Nilai Gelar Kebangsawanan Masyarakat Bugis Kelurahan Wiringpalennae Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo' disebutkan bahwa Petta merupakan gelar bagi bangsawan lapisan Ana'karaeng.
Hanya saja darah bangsawannya sudah tak kental atau memudar karena perkawinan tak sekasta.